Thursday, April 28, 2016

Semua Tentang Family Guy


Disini ada yang suka kartun, kali ini saya membahas mengenai salah satu kartun kesukaan saya, tapi kartun ini sepertinya lebih cocok untuk ditonton oleh orang dewasa, ketika bicara kartun dewasa, kira - kira macam apa dan kira - kira apa konten didalamnya, apakah sadis dan darah, atau sex content, mungkin cukup banyak kartun yang mengusung konsep diatas, tapi jika satir dan sarkasme yang kuat, mungkin sudah banyak juga, namun bagaimana dengan satir dan sarkasme namun muncul dan disiarkan sampai sekarang di salah satu stasiun TV, stasiun TV besar pula, siapa yang tidak kenal Fox Broadcasting Company, dan masih disiarkan sampai sekarang.




Singkatnya Family guy ini adalah sebuah serial TV kartun, yang di buat oleh Seth MacFarlane untuk, Fox Broadcasting Company dengan pusat atau pemeran utamanya adalah keluarga Griffin, dimana itu adalah Peter dan Louis sebagai suami dan istri, lalu ada Meg, Chris dan Stewie sebagai anak mereka, dan satu lagi, adalah peliharaan mereka yaitu Brian, Brian ini adalah anjing, namun berbeda dengan anjing kebanyakan, Brian adalah anjing, yang bertingkah layaknya manusia normal, berjalan dengan dua kaki, menyetir mobil sendiri, merokok dan minum alkohol adalah salah satu kesukaannya, dan kalau kalian perhatikan justru Brian ini lebih normal dari semuanya, anjing ini lebih manusia daripada manusia - manusia yang ada di keluarga Griffin.

Mengambil setting tempat di kota fiksi yang bernama Quahog yang ada di suatu pulau bernama Rhode Island, Family Guy mengandalkan konten utamanya yaitu kebanyakan mengangkat mengenai lingkungan sekitar dan isu - isu yang sedang hangat, jadi hampir sebagian besar materi anekdot yang dikeluarkan mereka adalah reka ulang suatu kejadian nyata di tempat lain, seperti yang saya katakan sebelumnya Family Guy juga, mengambil isu sensitif sebagai materi humor mereka, jadi bisa dibilang kemasan mereka yang eye catching dan kartun banget, sekali lagi hanya sebagai bungkus dari konten mereka yang mengandung unsur black comedy yang cukup kental.

Untuk gambarannya, Family Guy ini hampir memiliki konsep dan desain yang kurang lebih sama dengan kakaknya yaitu The Simpsons, namun Family Guy lebih berani dari segi satir dan pengangkatan isu, dan salah satu yang menarik adalah Family Guy ini banyak sekali Cutaway Shotnya, karena sebelumnya saya jarang sekali menemukan serial TV yang banyak menggunakan Cutaway Shot, karena bisa dibilang Cutaway Shot hanya untuk selingan dan cenderung tak berearti untuk alur cerita, alias hanya sebagai pemanis dan pemakan durasi saja, tapi kalau menurut saya Cutaway Shot itu sangat menarik, karena itu adalah semacam representasi dari pemikiran si karakter, yang kadang justru tidak masuk akal.
Family Guy tidak hanya berkutat di keluarga Griffin saja, banyak juga karakter lain yang berada di lingkungan Quahog ini seperti, Joe sebagai polisi namun memiliki kekurangan yaitu kakinya yang tidak bisa digunakan, lalu ada Gleen Quagmire yaitu seorang yang bisa dibilang sex maniac, lalu ada lagi walikota yang sama gilanya juga yaitu Adam West, dan beberapa karakter lainnya, karakter gila lainnya maksudnya.



Kartun ini bisa dibilang salah satu kartun yang sangat "mengganggu", terutama pada season - season muda, "mengganggu" bagaimana, kalau saya bilang mengganggunya bisa sampai mengganggu stabilitas negara gimana?, berlebihan? sampai segitunya kah?, saya melihat memang begitu adanya, terutama untuk season muda kisaran season 7 kebawah.

Family Guy ini pernah di blok FOX selama 3 tahunan kira - kira, penyebabnya ada satu episode yang bisa dibilang "terlalu" banget temanya, dan menyudutkan salah satu kelompok dan hal yang ditakutkan FOX adalah, akan menimbulkan interpretasi yang buruk pada kelompok tersebut, yang mau tau, nama episode nya itu When You Wish Upon a Weinstein, ada di season tiga kalau tidak salah.

Blok yang dilakukan FOX saat itu cenderung mendadak, dan season Family Guy itupun masih menyisakan beberapa episode yang belum disiarkan, namun salah satu perusahaan yang bergerak di semacam TV kabel, bernama Adult Swim mengambil alih dan menyelesaikan season itu, dan setahun kemudian Family Guy kembali tayang di FOX sampai hari ini.

Selain itu serial TV ini juga dilarang tayang di beberapa negara, mulai dari Americas macam Venezuela, chile dll,  sebagian negara asia, Indonesia pastinya, dan juga sebagian besar timur tengah.

Family guy selalu mengangkat isu - isu yang sebenarnya sensitif untuk beberapa pihak, contohnya jika saya tanya apa hal yang paling sensitif di dunia, saya yakin semua pasti menjawab dengan hal yang sama yaitu agama.

Semua agama pernah dibahas disini, muslim nasrani budha dan agama lain yang saya tidak begitu tau, karena itu agama dari luar.

Karena sudah masuk ke segi agama, saya merasa penting untuk mengetahui rekam jejak agama dari Seth MacFarlane sebagai kreator kartun ini, sebagai faktor penilaian objektifitas, setelah saya cari tau Seth sendiri ternyata salah satu yang tidak percaya tuhan, tapi saya belum bisa mencap dia Atheis, karena kurangnya informasi, bisa saja ternyata dia Agnostik.

Berdasarkan hal tersebut kita bisa menilai bahwa Seth cukup objektif dalam pembagian unsur agama dalam Family Guy, namun ada hal yang lucu, saya temukan banyak sekali Seth membahas hal buruk tentang Yahudi, salah satunya coba lihat gambar dibawah,




"They even got a special map that lets you choose who you want to dump your poop on. Geez, the synagogue button's almost worn out."

Jadi kira - kira Peter ingin buang air besar, dan dia masuk ke toilet, ternyata di toilet itu ada map dimana ada pilihan kita mau buang kotoran kita dimana, dan lucunya, ada tombol yang kusam seakan - akan sudah dipencet berkali - kali.


Sinagoga atau Kanisah[1] (bahasa InggrisSynagogue) adalah nama tempat beribadah orang Yahudi.[2] Di dalam bahasa aslinya (bahasa Yunani: συναγωγή, synagogē atau sunagogē, berarti "perkumpulan"; bahasa Perancis/bahasa Inggris:synagogue) terdiri dari kata Yunani συν (syn, = bersama), dan αγωγή agogé, belajar atau pendidikan, sinagoga memiliki arti "belajar bersama" selain berkumpul bersama.[2] 


Jika disini ada yang menganut teori konspirasi pasti berfikir, ini sih bisa jadi alat buatan amerika untuk membuat semacam perpecahan pada negara - negara dibawahnya dan semuanya yang menyiarkan, dan tv series ini lah dijadikan medium nya.

Justru salah satu yang paling besar mendapatkan porsi sebagai korban satir justru amerika itu sendiri, salah satu contohnya ada di episode berjudul Road To The Pilot, bercerita tentang Stewie dan Brian yang mencoba menjelajahi waktu dan kembali ke masa lalu, Stewie memberi tau Brian, bahwa jangan mengubah apapun di masa lalu, dimana ini akan mengubah keadaan di masa depan, namun ternyata Brian tidak mempedulikan nasihat Stewie, Brian memberi tau "Brian masa lalu" bahwa akan terjadinya 9/11, teori yang dipakai disini menggunakan teori paralel.

Brian masa lalu ternyata berhasil mencegah pengeboman 9/11, berkat info dari Brian masa sekarang, tapi apakah menjadi baik?, ternyata justru lebih buruk, seperti yang kita tau di dunia nyata, kemenangan Bush, di Amerika salah satu faktornya adalah keberaniannya dan kebijakan - kebijakan kontroversialnya terhadap kaum Arab, yang dimana sudah dicap sebagai teroris sejak kejadian 9/11, di Family Guy, ketika 9/11 gagal terjadi, yang terjadi justru lebih buruk, Bush tidak terpilih jadi presiden, dan perang saudara justru yang terjadi di Amerika

Selain itu salah satu faktor lain yang membuat saya suka dengan kartun ini adalah kartun ini berani menyebut nama seseorang, jadi bukan lagi sindiran, karena disini langsung jelas menyebut nama seseorang di dunia nyata.



Lalu ada salah satu episode yang menurut saya memiliki arti yang cukup dalam, yaitu yang berjudul Thanksgiving ada di season 10 atau 9, saya tidak tau pasti seasonnya, tapi kurang lebih seperti ini inti utama ceritanya, seorang pemuda bernama Kevin Swanson anak dari Joe dan istrinya, adalah seorang prajurit perang yang dikirim ke iraq untuk perang beberapa tahun sebelumnya, namun ternyata Kevin dinyatakan tewas bersama teman - temanya yang lain oleh sebuah bom didalam kalkun.

Setelah bertahun - tahun, ternyata pada thanksgiving kali ini, Kevin datang dan mengagetkan semua orang, setelah bercerita panjang lebar, ternyata alasan Kevin hilang dan kembali, adalah ternyata disana dia lebih banyak melakukan perang pada orang - orang yang belum tentu bersalah, seperti anak kecil, ibu - ibu dan orang tua, dan saat ada momen pengeboman kalkun, ternyata itu saat yang tepat untuk menghilang.




Dari situ kita bisa menarik kesimpulan bahwa, perang yang terjadi selama ini terjadi dimana - mana, hanya lah untuk kepentingan suatu individu atau kelompok, tentara dan sejenisnya hanya "alat" kata- kata nasionalis dan bela negara dan sejenisnya, hanya lah pemantik semangat para "alat" ini.

Seperti kata saya sebelumnya, semua hal negatif ada di kartun ini, saya tidak akan membahas hal - hal yang sudah banyak dibahas orang macam, pornografi, Biseksual, Etnis, Sara, pedophilia dan hal jijik lainnya, lalu apa yang membuat saya senang menonton ini.

Lalu apa yang membuat saya suka dengan kartun ini, karena ini lucu, namun kelucon yang terkandung dalam family guy ini tidak semua orang dapat menerimanya, karena leluconnya cenderung gantung dan tanggung, beberapa teman saya hanya senyum kecil bahkan ada juga yang tidak mengerti sama sekali, ada juga yang sepanjang menonton tidak tertawa, namun sedikit - sedikit mengoceh macam " gila parah amat... parah siah... parah.." .

Namun tak sedikit juga yang terbahak contohnya saya salah satunya, mungkin karena saya mudah tertawa mungkin, termasuk dalam hal ini menertawakan hal yang tabu.

Oke setelah kita membahas Family Guy dari segi kontroveri - kontroversi yang dibuatnya, mari kita bahas yang lebih ringan, saya mau menjelaskan karakter - karakter yang ada di Family Guy sedikit lebih detail, tapi tidak semuanya juga, karena karakter disini banyak dan bertambah terus.



 Peter Griffin



SpouseLois Griffin
Played bySeth MacFarlane
FatherMickey McFinnegan
MotherThelma Griffin
CreatorSeth MacFarlane

Yang Pertama adalah Peter Griffin, karakter yang kalau menurut saya paling menyebalkan dan cenderung acuh terhadap masalah, istri Lois Griffin ini, sangat egois dan suka menyalahkan orang lain, bekerja di pabrik mainan, dan juga Brewery di Quahog, tapi hebatnya dia ini yang paling unik punchlinenya, dan lelucon - lelucon yang keluar dari mulutnya pun terkesan unik, cenderung tidak masuk akal terkadang.


 Lois Griffin

SpousePeter Griffin
Played byAlex Borstein
FatherCarter Pewterschmidt
MotherBarbara Pewterschmidt
CreatorSeth MacFarlane

Istri Peter ini menggambarkan sosok istri yang tanggung jawab dan seperti kebanyakan ibu - ibu lain kebanyakan, tapi yang unik adalah masa lalu Lois yang sedikit berandal, tukang bully orang lain, dan juga pecandu narkoba, dan Lois juga seorang kleptomaniac.

Joe Swanson

Played byPatrick Warburton
CreatorSeth MacFarlane
Significant otherBonnie Swanson

Joe ini bertugas sebagai polisi di kota Quahog, tidak ada yang aneh dari karakter ini seperti polisi kebanyakan saja, hanya saja dia duduk di kursi roda, penyebabnya adalah saat dia melakukan investigasi sebuah kasus.


Gleen Quagmire



Played bySeth MacFarlane
CreatorSeth MacFarlane
Significant othersJoan QuagmireLoretta BrownTricia Takanawa
Teman saya banyak yang suka pada karakter satu ini, Gleen Quagmire ini bisa dibilang seorang sex maniac, pekerjaannya dahulu adalah semacam anggota tentara namun memutuskan untuk berhenti, dan pekerjaan nya sekarang adalah sebagai pilot, 

"Giggity, giggity, giggity, giggity goo" Quagmire's famous catchphrase.

Cleveland Brown


Played byMike Henry
SpouseLoretta Brown
CreatorSeth MacFarlane

Saya cukup bingung dengan karakter yang ini sebenarnya, tingkahnya itu normal, santai, damai, tidak ada yang unik sebetulnya dari Cleveland ini, tapi justru inilah keunikannya, keberadaannya diantara orang yang "tidak normal" membuat hal normalnya justru unik dan tidak biasa, salah satu tingkahnya yang sangat melekat adalah, dia akan sangat marah ketika jika disinggung mengenai rasisme, pribadinya pun berubah menjadi marah, selain itu suaranya sangat lucu, dan yang terakhir, Cleveland ini punya acara sendiri di FOX, Spin off dari Family Guy dengan judul The Cleveland Show.

Meg Griffin


CreatorSeth MacFarlane
Played byMila KunisLacey Chabert
Significant othersBrian GriffinAdam WestKevin SwansonMichael MilanoNeil Goldman

Meg, anak dari Peter dan Lois ini sebenarnya biasa saja, tingkahnya pun sama saja dengan remaja lain, tapi sayangnya Meg ini ternyata selalu di bully dan tidak terkenal di sekolahnya, padahal dia selalu berusaha untuk menjadi terkenal, mengenai bully, bahakan di rumah nya pun Meg masih dan selalu menjadi korban bully, terutama oleh bapaknya.


Brian


Played bySeth MacFarlane
SpeciesDog (Beagle)
CreatorSeth MacFarlane
Significant othersMeg GriffinJillian Russell
Fictional universeFamily Guy Universe

Brian Griffin atau biasa disebut Brian, adalah anjing anthropomorphic yang dijadikan anggota keluarga oleh keluarga Griffin, lucunya Brian bertingkah seperti manusia, berbicara seperti manusia dan diperlakukan oleh lingkungan sekitar juga seperti manusia.

Selain itu, Brian ini juga adalah "makhluk" yang sangat pintar, cara bicaranya pun menggambarkan sosok "makhluk" yang memiliki intelektual yang tinggi, selain itu Brian juga bisa berbicara bahasa - bahasa asing, Brian juga seorang penulis, alcoholic, dan perokok yang cukup berat. 

Stewie Griffin


Played bySeth MacFarlane
SpeciesHuman
CreatorSeth MacFarlane
Significant otherOlivia Fuller

Dan kita sampai pada Stewie Griffin, Stewie Gilligan Griffin adalah karakter favorit saya di serial Family Guy ini, dari cara bicaranya dan tingkahnya yang flamboyan, sudah membuat kagum saat pertama kali saya menonton serial ini.

Banyak hal yang membuat saya terpikat dengan Stewie ini, pertama adalah cara dia berbicara, perbendaharaan kata yang sering digunakan oleh Stewie terkadang bisa dibilang terlalu "tinggi", sehingga terlihat sangat unik ketika kita melihat bocah satu tahun berbicara seperti itu, terkadang juga saya sering salah mengartikan kata - kata yang diucapkan bocah ini..

Keunikan yang paling terlihat lainnya adalah aksen yang digunakannya, aksen yang digunakan Stewie adalah Inggris - British, dan juga bukan aksen British biasa, bisa dibilang Upper Class British Acecnt, yang bisa dibilang orang Inggris pun belum tentu fasih menggunakannya.

Tidak cuma itu, Stewie bisa dibilang memiliki sifat masokism, karena terlihat dari tingkahnya yang suka melukai orang demi kesenangan dan hal sepele, salah satu keinginan Stewie juga unik, yaitu dia ingin membunuh ibunya sendiri yaitu Louis.

Selain keunikan diatas, Stewie ini juga adalah anak ajaib karena dia menciptakan beberapa benda seperti laser, senjata, dan juga mesin waktu, bahkan pada episode The Bigbang Theory, Stewie disebut - sebut adalah dalang dari Bigbang tersebut, dengan kata lain Stewie lah sang penemu alam semesta ini.

Sebenaranya masih banyak karakter - karakter lain di serial satu ini, tapi akan sangat lama jika diceritakan semuanya.






Akhir kata terima kasih untuk para pembaca yang sudah rela mengorbankan waktunya, hanya untuk sekedar membaca tulisan dari seorang awam, Sekali lagi Terima Kasih dan have a nice day.







Referensi | Gambar

Penggunaan gambar semata - mata hanya untuk kepentingan ilustrasi.


Baca Selengkapnya >>
Wednesday, April 6, 2016

Stagnasi TVRI






stagnasi/stag·na·si/ n 1 keadaan terhenti (tidak bergerak, tidak aktif, tidak jalan); kemacetan: perbaikan jalan sering menimbulkan -- lalu lintas2keadaan tidak maju atau maju, tetapi pada tingkat yang sangat lambat; 3 keadaan tidak mengalir (mengarus)

Perkembangan media informasi di indonesia sudah mengalami berbagai macam pasang surut, baik itu dalam hal yang positif maupun sebaliknya, salah satu medianya yaitu adalah televisi, perkembangan pertelevisian Indonesia sebenarnya cukup lambat di awal – awal, dimana hanya ada satu stasiun televisi pada saat itu yang juga sekaligus pelopor stasiun televisi di Indonesia.

TVRI sempat berjaya pada masanya karena memang belum ada sama sekali saingan pada media televisi pada saat itu, bisa dibilang TVRI memonopoli siaran televisi di seluruh indonesia sebelum tahun 1989, karena di tahun ini muncul televisi swasta pertama RCTI dan di ikuti oleh SCTV di tahun berikutnya.

Pemilik dari TVRI adalah pemerintah Indonesia, dengan statusnya sebagai lembaga penyiaran publik, dan juga pembiayaan dari segi operasional TVRI pun masih ditanggung oleh negara.

Dan disinilah masalah yang klasik muncul, TVRI yang bisa kita sebut juga dengan pemerintah, akan kalah bersaing dengan pihak – pihak swasta, selalu begitu, seperti sudah menjadi pakem yang sulit diubah pihak pemerintah atau biasa dibilang “negeri” akan selalu kalah dengan pihak – pihak pengusaha yang biasa kita sebut “swasta” dalam hal apapun, dan dalam hal ini adalah pertelevisian, lebih tepatnya industri pertelevisian.



INTERMEZZO

Saya tidak terlalu ingat waktu pastinya, tapi kira – kira sekitar setengah tujuh malam, sedang mencari acara –acara yang bagus di TV, karena jarang – jarang juga bisa nonton TV yang biasanya dikuasai oleh Ibu saya setiap jam segitu.

Sedang enak – enaknya mencari acara yang bagus, sampai lah saya di channel ini, TVRI, acaranya saya tidak tau judulnya apa, tapi yang jelas semacam cerdas cermat, kira – kira sepuluh menitan saya menikmati acara tersebut dan sampai lah pada saat iklan, sambil menunggu saya gantilah ke channel lain, di sinilah saya merasakan perbedaan, dari segi kualitas visual dan audio perbedaannya cukup terasa, TVRI memiliki kualitas yang berbeda dengan TV swasta lainnya, kualitas gambar TVRI cenderung gelap, dan audionya seperti ngebass gitu, dan yang terasa lainnya adalah suara naratornya, berbeda dengan TV swasta yang terdengar fresh dan ceria, TVRI memiliki narator yang berbeda, suaranya ngebass dan berat, cenderung datar, bahkan di iklan acara edukasi anak – anak.(END)




Saya tidak akan membahas masalah TVRI ini dari segi permasalahan – permasalahan internal dan skandal – skandal yang berada di dalamnya dan semuai hal yang melibatkan hukum yang banyak menimpa TVRI, walaupun isu tersebut sudah mulai menghilang akhir – akhir ini.
Tulisan saya kali ini benar – benar hanyalah opini saya sebagai seorang penonton awam, yang bingung sekaligus peduli dengan perkembangan lembaga penyiaran publik bernama TVRI ini, bingung dengan perkembangan TVRI yang cenderung lambat dan malah semakin stuck tidak beranjak, yang saking tidak berkembangnya nomor channelnya pun tidak ada di daftar 0 – 9 tombol angka remote saya.

Di tulisan ini pun, tidak ada acara tunjuk sana tunjuk sini, perkiraan – perkiraan  siapa yang salah, siapa yang bertanggung jawab, sehingga jika tujuan pembaca tulisan saya kali ini adalah, pencarian fakta, pembahasan masalah kasus – kasus terkait hukum, riset dan semua hal mengenai data collecting mengenai kasusnya yang sempat heboh, sepertinya kurang cocok dengan tulisan ini, karena sekali lagi, ini hanyalah opini dari sudut pandang seorang penonton awam.



Kalau sekarang di suruh cek, ada di nomor berapa kira – kira channel TVRI, pasti bukan di nomor – nomor utama, kemungkinannya ada di nomor – nomor buncit, bahkan untuk pengguna TV berbayar, channel TVRI ada di urutan sekian puluh.

Pun jika kita sudah menemukannya, kira – kira apa kita akan betah berlama – lama menyaksikan program – program yang dimiliki TVRI, apa kalian akan betah meyaksikan acara TVRI yang memiliki konsep yang bisa dibilang ketinggalan jaman dengan kualitas video dan audionya yang sangat buruk, dan tidak lupa ada satu hal yang menarik jika kita menonton TVRI sekarang, yaitu adalah, kita dapat dengan mudah menemukan kesalahan – kesalahan tekhnis, terutama untuk acara – acara yang disiarkan secara Live.


Kira – kira apa yang membuat TVRI sekarang tidak menarik, selain ketiadaan perkembangan di dalamnya, ada pula hal – hal lain yang menyebabkan TVRI tidak menarik untuk para pemirsa indonesia.

Yang pertama adalah, terlalu “Kotak”, Stasiun TV TVRI ini terlalu kaku dalam segala hal, saya tidak tau apa TVRI ini seratus persen diisi oleh orang – orang tua, atau memang TV ini mengalami kekurangan ide – ide yang bersifat inovatif dan dinamis, selidik punya selidik, ternyata TVRI memiliki pakem – pakem yang sudah ada dari dulu dan tidak boleh dilanggar, salah satunya seperti tidak boleh adanya acara – acara yang tidak mendidik, gosip dan sejenisnya, kalau masalahnya memang itu, itu berarti hanya berkutat di masalah “kemasan”, acara yang edukatif tidak berarti harus membosankan hal ini kembali lagi juga ke masalah ide – ide kreatif.

Selanjutnya adalah kualitasnya yang buruk, multimedia yang dimiliki oleh TVRI sangat lah buruk, kualitas Visual TVRI berbeda dengan stasiun TV lain, dimana Visual yang dimiliki TVRI cenderung gelap, gambar yang kabur, dan terkesan kuno, dari segi Audio pun tidak jauh berbeda, perangkat yang dimiliki TVRI sepertinya memang harus diganti, namun untuk audio, sepertinya penggantian narator akan menimbulkan efek yang cukup terasa.

Ketiga seperti saya sebut sebelumnya, terlalu banyaknya kesalahan – kesalahan dari segi teknis, coba saja anda tonton program TVRI yang live, berita misalnya, tidak sampai lima belas menit saya yakin pasti terjadi kesalahan teknis, dan itupun cukup sering sehingga, kata maklum pun sudah tidak bisa di cap lagi seharusnya.

Acara yang monoton, theme song yang kaku, pengerjaan yang cenderung asal, dan berbagai masalah tekhnis yang ada di TVRI sepertinya harus segera dibenahi, tapi ada satu hal yang sepertinya akan sulit untuk TVRI benahi, adalah faktor eksternal, yup betul sekali pesaing.





Pada eranya, salah satu faktor yang membuat TVRI berjaya adalah, tidak adanya saingan, saya berfikir mungkin salah satu faktor yang membuat TVRI berjaya bukan karena TVRInya itu sendiri, namun juga, memang di jamannya penonton tidak punya pilihan lain kecuali TVRI sebagai LPP pertama Indonesia.

Dan muncul lah pengusaha – pengusaha yang melihat ada peluang bagus di bidang media, khususnya Televisi ini, masuk lah mereka, mereka menjadikan media televisi sebagai bisnis perindustrian, sudah sangat jelas para pengusaha – pengusaha akan giat dan berusaha keras untuk membangun bisnisnya ini, inilah awal dari kemunduran TVRI, dimulai dari tujuan yang berbeda, TVRI memiliki tujuan sebagai penyampai informasi, dengan senjata utamanya yaitu berita – berita dengan hiburan hanya sebagai selingan.

Berbeda dengan TVRI, para swasta justru memiliki  tujuan untuk meraup keuntungan, pasar, dan uang, jadi sudah sangat jelas para pihak swasta bertujuan untuk mengambil penonton sebanyak mungkin, ini membuat para swasta banyak yang bermain di acara – acara berkonten hiburan yang dimana itu adalah salah satu celah kelemahan TVRI, namun justru disukai penonton, tidak bisa dipungkiri memang, pengusaha tidak bisa jauh dari yang dinamakan kapitalisme, apapun demi keuntungan, walau harus menyikut lawan.

Seperti disebutkan sebelumnya, hiburan yang ada di TVRI bisa dibilang hanya sebagai pemanis saja, karena konten utama mereka adalah informasi dan edukasi, bisa dibilang berita dan acara edukasi adalah senjata utamanya.

Di jamannya, mungkin TVRI masih bisa berjalan karena saingan mereka masih sedikit, namun untuk sekarang, saya rasa TVRI sudah kalah telak dari pihak swasta dalam segi manapun, sangat telak.
Konten edukasi, TVRI sebenarnya memiliki materi konten yang bagus untuk acara edukasi, namun balik lagi kualitas dan “kemasannya” sangat lah buruk, kita akan lebih memilih trans 7 ataupun natgeo untuk menonton acara yang bersifat edukasi, padahal materi programnya hampir sama, dokumentari, kebudayaan lokal, hal – hal yang bersifat tutorial dan hal lain yang bersifat edukasi informatif.

Dari segi konten hiburan, tidak bisa, sudah kalah, sangat telak, walaupun saya ingat ada satu acara hiburan musik, semacam mini gigs yang diisi oleh banyak band indie, reggae kebanyakan, namun sekarang sudah tidak terlihat lagi, dan juga saya tidak ingat tahun pastinya, dimana TVRI menyiarkan liga Italia, ini baik karena ini membuat penonton setia bermunculan untuk TVRI, dimana berasal dari Fans – fans klub Italia, namun sekarang setelah tidak memegang hak siar liga Italia, makin kesini justru makin sepi.

Ini yang paling ironis, konten utama andalan mereka yaitu penyampaian informasi, dalam hal ini adalah berita, disini pun TVRI sudah kalah, program berita TVRI kalah dengan,  program berita yang dimiliki pihak – pihak swasta dari segi manapun, untuk berita kita akan lebih tertarik untuk menonton Metro TV maupun Tvone dari pada TVRI.

Apa lagi, sudah tidak ada yang bisa diharapkan lagi dari stasiun TV ini, dalam berbagai hal, ketika senjata utama sudah tidak berhasil maka tinggal tunggu waktu untuk kalah dan mati.





Tidak bijak kiranya jika kita hanya bisa mengkritik tanpa memberikan solusi, jadi saya punya beberapa solusi kecil.

Solusi jangka pendek menurut saya, justru kita jangan berfikir tentang konten, akan lebih baik jika perbaikan dilakukan pada hal – hal teknis terlebih dahulu, akan percuma ketika konten yang bagus namun tidak didukung oleh teknis yang baik, coba samakan saja dulu kualitasnya, dengan TV swasta lain, yang terpenting kesan “gelap”, kuno dan suara yang “berat” menjadi hilang.

Lalu beranjak ke segi konsep disini hal yang menyangkut desain dan tata letak harus diperhatikan, yang harus diubah disini adalah, kesan “kotak” dan kaku harus dihilangkan, karena jika kita menonton TVRI memang tidak ada kesan modern didalamnya, mungkin ini salah satu faktor yang membuat para penonton TVRI menjadi jenuh, mungkin salah satu caranya dengan menambah staff anak muda sekitar 10 % dari keseluruhan, sehingga ada semacam penyegaran dalam bentuk Ide – ide dan sebagainya,  yang penting jangan menutup diri dan meremehkan anak muda, kalau tidak, bukan tidak mungkin, TVRI akan bernasib sama dengan industri Jepang akhir – akhir ini.

Ada satu “fitur”, yang menurut saya cukup menarik yang dimiliki TVRI yaitu, saya tidak begitu tau namanya apa, tapi jika kita menonton program berita TVRI, di pojok kanan bawah ada semacam guide untuk orang – orang berkebutuhan khusus, ini menurut saya sangat baik, tapi kembali lagi “kemasan”nya kurang mendukung, seperti asal tempel begitu saja, frame kotak dengan greenscreen sebagai background, lalu di dalamnya ada orang yang memberi penjelasan dengan potongan dari perut atas, sampai kepala, ini cenderung seperti pas foto pada suatu formulir, sangat disayangkan padahal ini bisa dikemas secara lebih menarik.

Saya memiliki gambaran akan TVRI yang modern adalah, tetap konten informatifnya sebagai konten utama, namun dikemas dengan modern, kurang lebih seperti CNN atau BBC misalnya, jadi isinya tetap sebagian besar berkutat pada hal berita dan edukasi namun tetap menarik dan tidak membosankan.

Saya sangat yakin TVRI memiliki penonton setia yang banyak, terutama untuk generasi 90an kebawah dan banyak pula yang mengharapkan perkembangan dari TVRI ini sendiri, agar bisa seperti dahulu, mengharapkan sebuah kemajuan, bukan malah mengalami hal seperti ini, tidak berkembang, lambat dan cenderung mengalami stagnasi.






Penggunaan Gambar hanya sebagai ilustrasi dan visual blog.


Baca Selengkapnya >>

Spotlight

For any interest or something about this blog, just contact me via email. Rizkifoot[at]gmail[dot]com

Most Viewed on Oct '16

Donald Trump Yang Berbahaya

Apakah saya berlebihan jika berkata seperti itu, Donald Trump adalah orang yang liar dan berbahaya, menurut saya sendiri, ketika ...